Waktu itu, syukur Alhamdulillah, aku diterima di jurusan dan universitas yang aku idam-idamkan selama ini, Universitas Airlangga program studi Psikologi. Waktu mengisi pendaftaran maupun saat pengumuman, perasaan rasanya campur aduk kayak nasi uduk *eh* Ada perasaan semangat yang berkobar buat menggapai cita-cita tapi disatu sisi juga ada perasaan takut kalo nggak diterima *pukpukpuk*. Jadi waktu itu,aku sempat galau milih Universitas Airlangga atau Universitas Brawijaya. Jurusannya sih keukeuh harus Psikologi. wkwkwk. Tapi kalo Unair kan memang akreditasi untuk prodi Psikologi memang sudah A dan sudah menjadi fakultas sendiri. Tapi kan yaaa itu,  saingannya pasti banyak banget. Apalagi waktu itu aku anak IPS,sedangkan Unair bisa menerima dari semua jurusan baik IPA, IPS, maupun Bahasa. Sedangkan di UB, hanya menerima anak IPS aja meskipun akreditasinya masih C. Padahal waktu itu aku udah nempel stiker di depan pintu, "Aku Arek Unair 2015". Hiksss.. tapi pikirku, yaudah deh mending cari aman aja, akhirnya aku nulis Universitas Brawijaya sebagai PTN yang aku tuju, tapi karena ada beberapa syarat yang ada di pilihan pengisian pendaftaran yang aku gak tahu, akhirnya aku batalin dulu. Tapi kegalauaaan itu datang lagi. Aku dikasih masukan sama Ayahku, "Gapapa mbak yang penting dicoba dulu, keterima atau nggaknya kan urusan akhir, daripada nanti menyesal karena gak daftar". Dan setelah berdoa dan sholat istikharah akhirnya mantap buat pilih Universitas Airlangga. Dan setelah menunggu selama 1 bulan, akhirnya pada hari Sabtu, 9 Mei 2015 pukul 17.00 WIB aku memberanikan diri buat cek web SNMPTN buat tahu hasilnya. Dan alhamdulillah, aku KETERIMA! Dan aku nangis sambil telpon ayah karena diterima di jurusan dan universitas yang aku inginkan.
Itu sekilas aja ya pengalamanku waktu SNMPTN *sekilas kok isinya panjang banget mbak?* Back to topic! Pada kesempatan kali ini Hany mau ngasih tips buat lolos salah satu jalur untuk dapat diterima di Universitas Negeri. Yups.. SNMPTN atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang diadakan terlebih dahulu daripada tes lainnya seperti SBMPTN dan Mandiri. Jadi SNMPTN ini adalah seleksi yang boleh diikuti oleh siswa-siswi SMA/MA/SMK di seluruh Indonesia dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi yang kita miliki. Nah tapi banyak hal yang harus kita perhatikan nih! Salah satunya adalah persyaratan, tata cara, maupun jadwalnya. Karena setiap tahun sering kali berubah. Jadi penting sekali buat sering main-main ke Guru BK buat menanyakan perihal teknis SNMPTN itu sendiri.
Sebenarnya banyak yang gak tau (termasuk aku) sistem penilaian sebenarnya dari SNMPTN itu sendiri. Yaaa.. karena memang tim penilai berasal dari Universitas yang ingin kita tuju itu sendiri. Jadi tips yang kali ini aku berikan hanya secara umum aja. Mungkin bisa jadi referensi bagi yang masih galau buat ngisi SNMPTN.
1. Jangan Asal Pilih! 
Nah ini wajib banget kalian perhatikan! Sering sekali, kita memilih jurusan pada SNMPTN karena jurusan tersebut sepi peminat. Ataupun karena keterpaksaan dan tidak sesuai dengan passion kita. Takutnya, nanti saat kalian ternyata diterima tapi saat menjalani perkuliahan kalian gak cocok dan kemudian keluar begitu saja akan berdampak pada ter-blacklist nya sekolah kalian dari jurusan tersebut. Alhasil adik-adik kelas kalian SMA yang benar-benar ingin masuk ke jurusan tersebut harus menelam pahitnya ditolak oleh Universitas karena kesalahan kalian. So, dipikirkan kembali ya apa yang kalian cita-citakan selama ini.

2. Tidak menjadikan Universitas yang diinginkan pada Pilihan Ke 2
Sumber : halokampus.com
"Iya kamu aku terima jadi pacar aku ya, tapi pacar yang kedua" Jlebbb.. kamu mau gak sih dijadikan yang kedua? Nggak kan. Nah sama halnya dengan Universitas. Hampir semua Universitas nggak mau ditaruh di pilihan kedua. Misalnya nih ya, pilihan pertamamu Psikologi-UI, kedua Akuntansi-UGM, ketiga Psikologi-UGM. Nah, bisa jadi saat kamu gak keterima dipilihan satu, terus pilihan kedua Universitasnya berbeda dengan pilihan pertama, sangat jarang yang diterima. Apalagi yang termasuk kedalam PTN favorit.  Terus gunanya pilihan ke 1, ke 2, ke 3 apa dong kalo gak digunakan? Sebenarnya itu buat "menguji" seberapa besar kamu bener-bener niat dan pengen masuk ke Universitas dan prodi yang ingin kalian tuju. Kalo udah niat dari awal kan setidaknya kuliah nanti juga lancar dan Universitas gak akan menyesal memilih kamu.

3. Lihat Akreditasi Sekolahmu
sumber : snmptn.ac.id
Penting banget buat tahu akreditasi dan rekam jejak sekolah kalian di mata Universitas. Apalagi, sistem tahun ini berubah, yaitu sekolah dengan akreditasi A 75% terbaik di sekolah bisa mendaftar SNMPTN, dan sebagainya. Aku sih gak sebegitu paham sama persyaratan ini, karena tahun kemarin semua bisa mendaftarkan SNMPTN, baik itu sekolah ber-akreditasi A,B, ataupun C. Maka dari itu, kalian penting banget buat berkonsultasi sama Wali Kelas ataupun guru BK mengenai hal ini. Terus penting juga untuk melihat rekam jejak sekolah. Apakah sekolah mu di blacklist oleh Universitas atau tidak dan seberapa banyak alumni yang diterima pada tahun sebelumnya.

4. Perkirakan saingan di Program Studi yang kalian inginkan.
Sumber : http://sinarharapan.co
Jadi saingan terberat kamu buat diterima di Universitas yang kalian inginkan adalah teman satu sekolah kalian sendiri. Kenapa begitu? Ya misalnya gini ya, dalam satu sekolah ada sekitar 20 siswa yang ingin masuk jurusan Akuntasi Universitas Airlangga. Oleh pihak Universitas tentu tidak akan diterima semuanya, apalagi kalau track record sekolah tidak begitu bagus (bisa dilihat dari jumlah alumni yang diterima). Waktu aku kelas 12 SMA, bersama teman-teman 1 angkatan kami berinisiatif untuk membuat daftar pilihan kita. Jadi kita bisa tahu siapa saja yang memiliki pilihan yang sama dengan kita. Hal ini bisa membuat kita memperkirakan apakah nilai kita lebih bagus ataupun lebih rendah dibandingkan saingan kita.

5. Yuk Main ke Ruang BK!
Kalo diajak ke ruang BK, pikiran kita pasti "temen gue ada masalah apa ya kok ngajak ke BK". Hellooooo.. adik-adik tercinta, ruang BK itu bukan hanya tempat anak-anak bermasalah aja. Yang emang masalah sih, galau jurusan kan juga masalah. Wkwkwkwk. Maksudnya.. guru BK ada nggak hanya buat menghukum para muridnya. Tapi juga membantu Kepala Sekolah bertanggung jawab dalam pengisian PDSS atau Pangkalan Data Sekolah dan Siswa. Kita juga bisa tanya hal pada guru BK, seperti tentang beasiswa Bidikmisi. Nantinya, sama Guru BK akan dibantu dalam pengisian dan sebagainya. Nggak hanya iu, kalau kita galau tentang jurusan apa yang enaknya kita pilih, atau curhat sama guru BK juga bisa. Di ruang BK kita juga bisa minta rekam jejak alumni. Maksudnya gimana tuh? Biasanya Guru BK punya daftar tentang alumni SMA kamu yang diterima di PTN maupun PTS, baik dengan jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri. Jadi kamu dapat memperkirakan seberapa besar kepercayaan pihak Universitas kepada SMA mu.
Contohnya nih yaa, waktu itu aku dateng ke Guru BK buat lihat berapa jumlah alumni SMA ku yang diterima SNMPTN di jurusan Psikologi Universitas Airlangga. Ternyata, 2 tahun diatasku ada 3 orang dan ketiganya adalah anak IPA. Nah ini nih yang bikin aku takut buat daftar Unair, karena aku anak IPS. Lalu tahun 2014, tidak ada sama sekali alumni yang diterima melalui jalur SNMPTN, tetapi ada satu yang diterima melalui jalur SBMPTN dan ia adalah anak IPS. Guru BK juga punya nilai semua siswa per-angkatan. Jadi kalian bisa chek perbandingan nilai kalian dengan nilai alumni. Dan semakin banyak alumni yang diterima, kans buat masuk Univ yang kalian tuju juga semakin besar. So, jangan takut dateng ke BK ya!

6. Tetap belajar dengan giat untuk Menghadapi Ujian Nasional dan tes SBMPTN
Sumber : nasional.tempo.co
Yang perlu kita perhatikan adalah setelah pendaftaran SNMPTN, kita lantas menjadi lebih santai. Hmm.. jangan ya! Kan masih ada Ujian Nasional yang masih harus kita lalui. Usahakan juga jangan membeli kunci jawaban ya adik-adik. Nggak semuanya kunci jawaban itu benar. Hal yang lebih penting lainnya adalah dengan membeli kunci jawaban maka kita telah menggunakan cara yang salah untuk meraih cita-cita kita. Belajar dengan sungguh-sungguh dan Berdoa kepada Allah SWT, insyaallah segala sesuatunya pasti akan terasa lebih mudah. Tidak hanya itu, kita juga tidak boleh menggantungkan pada hasil SNMPTN, iya kalo diterima kalo nggak gimana? Maka dari itu, belajar dengan baik untuk mempersiapkan SBMPTN. Ikut les persiapan kalau ada biaya lebih. Karena SBM itu soal-soalnya nggak mudah loh. Bobotnya jauuuuuuuuuh lebih sulit daripada UN. Aku aja coba ngerjakan matematika dasar cuman bisa 2, 3 itu syukur alhamdulillah. Nggak hanya SBMPTN masih ada beberapa jalur lagi seperti tes Mandiri, SIMAK UI, maupun UTUL UGM. Fighting yaaa!

7. Minta Doa Restu Orang Tua
Ini yang paling penting! Usaha kita sebagai anak nggak akan ada apa-apanya bila tanpa doa dan ridha orang tua kita. Jadi penting sekali bagi kita untuk senantiasa meminta doa kepada orang tua untuk dilancarkan segala urusan kita termasuk memilih Universitas yang kita inginkan.

Semoga berhasil! Sukses untuk kita semua!