[RESENSI BUKU] TOTTO-CHAN, THE LITTLE GIRL AT THE WINDOW

Posted by Hanifah Rahma Rosyida on 8/18/2013 in RESENSI BUKU,

Judul Buku : Totto-Chan,The Little Girl at the Window

Penulis : Tetsuko Kuroyonagi

Penerjemah : Widya Kirana

Penerbit : Kodansha International,Ltd

Hak cipta terjemahan : PT Gramedia Pustaka Utama

Jumlah halaman : 272 halaman

Ibu guru menganggap Totto chan adalah anak yang nakal.Karena ketika disekolah,Totto chan melakukan hal yang dianggap aneh seperti membuka dan menutup mejanya ratusan kali.Sesuatu yang membuat Totto chan senang dan membuat gurunya menjengkelkan yaitu kenyataan bahwa kelas mereka berada dilantai dasar dengan jendela menghadap ke jalan.Ketika para pemusik jalanan lewat,Totto chan meminta dimainkan sebuah kagu dan itu membuat suasana kelas menjadi kacau. Padahal,Totto chan hanya memiliki keingintahuan yang sangat besar.Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung.Karena para guru sudah tidak tahan lagi,akhirnya Totto chan dikeluarkan dari sekolah.Padahal ia masih duduk dibangku kelas 1 SD.

Mama pun mendaftarkan Totto chan ke sekolah baru yaitu,Tomoe Gakuen.Ketika mendaftar, Mama sempat khawatir jika Totto chan tidak diterima.Namun,pada kenyataannya tidak.Kepala sekolah yang bernama Sosaku Kobayashi merupakan seorang yang sangat bijaksana dan ramah terhadap anak-anak kecil.Kepala Sekolah memintanya menceritakan apa yang ingin diceritakan.Totto chan pun bercerita dengan penuh semangat.Kepala sekolah tak pernah bosan dan hanya mendengarkan seraya tertawa kecil. Hingga pada akhirnya,ia kehabisan cerita.Padahal tidak pernah sebelum atau sejak saat itu ada orang dewasa yang mau mendengarkan Totto chan sampai selama itu. Bahkan ibunya maupun wali kelasnya yang dulu tak menyadari,anak kecil seperti itu dapat berbicara 4 jam tanpa henti.

Tentu saja,ketika itu Totto chan tidak tahu bahwa ia dikeluarkan dari sekolah karena gurunya sudah kehabisan akal untuk menghadapinya.Totto chan adalah gadis kecil yang polos. Namun,jauh di dalam hantinya,ia merasa dirinya dianggap aneh dan berbeda dari anak-anak lain.Bagaimanapun Kepala sekolah telah membuatnya merasa sangat nyaman.Dia ingin bersama Kepala sekolah selama-lamanya.

Totto chan pun sangat girang,karena di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan sebuah kelas.Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan.

Selain itu di Tomo Gakuen,setiap siswa boleh duduk sesuka hati,dimana saja,dan kapan saja.Para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai dengan keinginan merea.Ada yang memulai dengan pelajaran matematika,ada yang menggambar,ada pula yang bahasa,pokoknya sesuka hati mereka.Karena itu tidaklah aneh kalau mereka tidak terganggu dengan kegiatan anak-anak lain.Mereka dilatih untuk berkonsentrasi,tak peduli apapun yang terjadi disekitar mereka.

Metode pengajaran ini membuat para guru bisa mengamati –dengan sejalannya waktu– bidang apa yang diminati anak-anak,termasuk cara berpikir dan karakter mereka.Ini membuat guru menjadi dekat dengan setiap muridnya.Jadi,belajar disekolah ini pada umumnya bebas dan mandiri.Murid bisa berkonsultasi kapanpun,jika ia merasa perlu.Dan itulah belajar dengan arti sesungguhnya,dan itu berarti tak ada siswa yang menganggur ketika guru menjelaskan.Ia juga mulai bersahabat dengan seorang anak yang mengidap polio bernama Yasuaki Yamamoto.

Setiap jam makan siang,sekolah selalu membuat tema.Seperti “sesuatu dari laut dan sesuatu dari pegunungan”.Kepala sekolah menggunakan ungkapan itu untuk menggambarkan makanan yang seimbang,namun anak-anak menyukainya.Bahkan sebelum itu,seluruh siswa bernyanyi dan mengucapkan “itadakimasu”.

Dan suatu hari dompetnya pernah jatuh ke dalam kakus.Ia pun bekerja keras untuk dapat menemukannya kembali dengan membuka dan mengambil isi kakus.Kepala sekolah yang melihatnya hanya berkata,”Kalau sudah selesai masukan kembali semuanya!”.Setelah tampungan benar-benar kosong dan dompetnya tidak juga ditemukan,ia merasa puas karena telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencari dompet itu.Kepuasan Totto chan adalah hasil rasa percaya diri yang ditanamkan oleh Kepala Sekolah dengan mempercayainya dan tidak memarahinya.Padahal,orang dewasa yang lain mungkin akan kaget dengan apa yang dilakukan oleh Totto chan.Setelah itu,Totto chan memenuhi janjinya dengan memasukkannya kembali. Mama pun berpikir,Kepala sekolah itu memang hebat.

Ia merasa menghabiskan waktu di sekolah adalah sesuatu yang menyenangkan.Mereka berkemah,berenang,dan piknik ke sumber air panas. Walaupun sistem pendidikan yang diterapkan oleh Mr.Kobayashi sungguh unik, sebenarnya dia banyak dipengaruhi gagasan-gagasan dari Eropa dan Negara-negara lainnya.Hal ini dapat dilihat dari pelajaran euritmik,kebiasaan makan siang,acara jalan-jalan sambil berjalan,dan lagu makan siang khas Tomoe yang nadanya sama dengan lagu Row,Row,Row Your Boat.Kepala sekolah selalu meminta para orang tua agar menyuruh mereka memakai pakaian paling usang untuk bersekolah di Tomoe.Dia ingin agar siswa tidak mengkhawatirkan pakaian mereka kena lumpur atau robek.

Tak hanya itu saja.Pada akhirnya,sahabat Totto chan yaitu Yasuaki Chan meninggal dunia.Totto chan lantas mengingat saat-saat bersama Yasuaki chan.Ia ingat suaranya, senyuman-nya,dan petualangan mereka.

Di akhir cerita,Sekolah Tomoe terbakar.Kejadiannya dimalam hari.Keluarga Kepala Sekolah yang tinggal bertepatan dengan samping sekolah selamat.Banyak bom yang dijatuhkan oleh pesawat pembom B29 menimpa gerbong-gerbong kereta api yang berfungsi sebagai ruang kelas.Sekarang,sekolah impian Mr.Kobayashi hanya tinggal puing-puing.Namun,kecintaannya terhadap anak-anak dan ketulusannya dalam mengajar jauh lebih kuat daripada api yang membakar sekolahnya.Kepala sekolah tetap riang.Kata-kata perpisahan yang diucapkannya adalah “Kita akan bertemu lagi!”

Dan walaupun belum menyadarinya,Totto chan tidak hanya belajar menghitung,musik, bahasa dan lain-lain disana.Ia juga mendapatkan pelajaran berharga tentang persahabatan,rasa hormat,dan menghormati orang lain,serta kebebasan menjadi diri sendiri

“Kesuksesan seseorang dilihat dari siapa IBU-nya,siapa GURU-nya,dan bagaimana dia menjadi dirinya sendiri!”